Aksi Damai Aliansi Dayak Bersatu di Palangka Raya: Tolak Program Transmigrasi dan Serukan Penghentian Eksploitasi SDA
Aksi Damai yang digelar sejumlah Organisasi dan Masyarakat di Depan Kantor Gubernur Kalimantan Tengah
Mentayapos.co.id // Palangka Raya, Kalteng – Aliansi Dayak Bersatu Kalimantan Tengah mengadakan aksi damai di Palangka Raya pada Senin, 4 Agustus 2025. Aksi ini menyoroti sejumlah tuntutan, di antaranya penolakan terhadap program transmigrasi dan seruan untuk menghentikan eksploitasi sumber daya alam di wilayah tersebut.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh perwakilan aliansi, mereka menegaskan beberapa poin utama. Pertama, mereka menolak program transmigrasi yang dianggap tidak sesuai dengan kondisi lokal. Sebagai gantinya, mereka mengusulkan agar program tersebut dialihfungsikan untuk merelokasi dan merevitalisasi masyarakat lokal yang tertinggal.
Pernyataan sikap dari perwakilan Aliansi Dayak Bersatu
Poin penting lainnya yang disuarakan adalah bahwa tanah, air, dan hutan di Kalimantan Tengah bukan ruang kosong, melainkan milik masyarakat adat Dayak. Oleh karena itu, mereka menuntut penghentian eksploitasi sumber daya alam dan pengelolaan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat Dayak. Aliansi juga menekankan pentingnya menjunjung tinggi toleransi beragama sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006.
Aksi damai ini juga menggarisbawahi sikap anti-intoleransi dari suku Dayak dan mendesak penindakan tegas terhadap oknum atau kelompok yang melakukan perbuatan intoleransi. Pernyataan sikap ini ditandatangani oleh Ketua Umum Megawati, Sekretaris Jenderal H. Sinyin Dirangka, S.E., dan Koordinator Lapangan Toseng Tiasang, S.U.S., M.M.
Aksi tersebut ditutup dengan seruan kepada publik untuk terus mendukung perjuangan mereka.
Publikasi: Aldio
Tinggalkan Balasan